Oleh : Nursiya Bito, Ansar, Hariadi Said, Arwildayanto (Program S3 Pendidikan Pascasarjana UNG)
Perkembangan zaman saat ini sangat pesat, termasuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, sistem pendidikan di Negara kita hanya sedikit yang mengalami kemajuan. Masih banyak dijumpai beberapa sekolah yang masih menggunakan metode atau cara pembelajaran tradisional (lama). Padahal, sekarang ini kita berada di zaman teknologi informasi yang mendominasi setiap sektor kehidupan.
Pemenangnya adalah yang dapat menguasai informasi dan mampu menggunakannya dalam kehidupan. Untuk itu, perlu adanya usaha untuk menyetarakan sistem pendidikan di Negara kita dan diharapkan dapat menyaingi Negara – Negara lainnya.
Kegiatan pembelajaran monoton yang berakibat pada ketidakberkembangan pengetahuan peserta didik, yang tidak jarang jarang peserta didik merasa jenuh dengan penyampaian materi oleh guru yang selalu monoton dan tidak pernah ada perubahan dalam pembelajarannya.
Hal ini berdampak pada ketidaktercapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. Maka dari itu, diperlukan upaya yang relevan dengan pencapaian keberhasilan suatu pembelajaran oleh guru dalam menciptakan suasana yang kondusif dan menarik.
Berdasarkan kondisi di atas dapat kita lihat betapa pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan. Inovasi sangat penting untuk diterapkan dalam hampir seluruh bidang, termasuk dalam bidang pendidikan. Secara umum, inovasi merupakan suatu hal baru yang belum pernah ada sebelumnya. kegiatan berinovasi sangat identik dengan anak muda yang senantiasa penuh dengan ide, energy, serta pemikiran.
Berangkat dari hal tersebut, maka akan tercipta banyak hal baru yang unik, menarik, dan bermanfaat. Di bawah ini merupakan informasi terkait manfaat inovasi bagi pendidikan.
Inovasi membutuhkan gagasan serta ide dalam penciptaannya. Gagasan tersebut harus selalu mempertimbangkan permasalahan yang terjadi, serta bagaimana cara menanggulanginya. Sebagai sesuatu yang baru saja dibuat, inovasi memiliki berbagai manfaat yang sangat berguna. Beberapa manfaat inovasi diantaranya:
Memberikan Solusi Untuk Memecahkan Suatu Masalah, Meningkatkan Ketangguhan peserta didik dan guru Terhadap Perkembangan Zaman, Menghasilkan Sesuatu Yang Baru yang unik juga berkualitas baik bagi siswa, tenaga pengajar, maupun masyrakat sekitar.
Inovasi Pembelajaran Matematika
Inovasi dalam pendidikan sangat penting untuk senantiasa dilakukan secara terus menerus agar tidak tertinggal. Inovasi memiliki beragam manfaat yang sangat berguna bagi kehidupan. Sehingga, penting untuk selalu melakukan inovasi terhadap suatu hal, termasuk mengintegrasikan teknologi dalam bidang pembelajaran matematika.
Matematika dan teknologi saling keterkaitan dalam perkembangan dan penggunaannya. Principles (2000) menegaskan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran matematika memiliki pengaruh yang positif, diantaranya:
Penggunaan teknologi mampu meningkatkan capaian dalam pembelajaran matematika, penggunaan teknologi mampu meningkatkan efektivitas dalam pendidikan matematika, serta dengan penggunaan teknologi dapat memberikan arahan harus bagaimana matematika dipelajari dan diajarkan.
Sejalan dengan pendapat tersebut National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) secara spesifik menyatakan bahwa: “Technology is an essential tool for learning mathematics in the 21st century, and all schools must ensure that all their students have access to technology. Effective teachers maximize the potential of technology to develop students’ understanding, stimulate their interest, and increase their proficiency in mathematics. When technology is used strategically, it can provide access to mathematics for all students”.
Salah satu gagasan penting pernyataan NCTM di atas adalah bahwa guru yang efektif diharapkan dapat memanfaatkan potensi teknologi untuk mengembangkan pemahaman siswa, menstimulasi ketertarikan dalam belajar, dan meningkatkan kecakapan matematika siswa. Bila teknologi digunakan secara strategis, maka hal tersebut dapat menyediakan akses terhadap matematika bagi semua siswa.
Bila kita bertanya secara khusus dalam dunia pendidikan matematika, misalnya, apakah teknologi merupakan bagian penting dalam kegiatan proses pembelajaran sehari-hari?, Kemungkinan jawaban untuk pertanyaan ini adalah bahwa, teknologi masih belum berperan penting dalam proses pembelajaran matematika.
Integrasi teknologi dalam kegiatan pembelajaran matematika, dapat dikatakan masih belum optimal. Beberapa hasil kajian dan penelitian dalam konteks pembelajaran matematika di Indonesia, seperti Jupri, Drijvers dan Van den Heuvel-Panhuizen (2015), serta Murtiyasa (2012), menyatakan bahwa pembelajaran matematika di Indonesia masih cenderung bersifat tradisional, dimana teknologi relatif minim digunakan dalam kegiatan pembelajaran matematika di kelas. Permasalahan penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika merupakan isu penting untuk dibahas dan perlu dicari upaya untuk mengimplementasikannya.
Pemanfaatan teknologi pendidikan dalam pembelajaran matematika sangat penting karena matematika merupakan ilmu yang menciptakan konsep berpikir yang jernih dan membangun karakter jiwa serta sumbernya ilmu. Tugas pendidik matematika menjadi berat dan kompleks. Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, kemampuan yang harus dimiliki pendidik matematika yang inovatif adalah kemampuan (1) berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2) komunikasi dan kolaborasi, (3) berpikir kreatif dan inovasi. (4) literasi teknologi informasi dan komunikasi, (5) dalam pembelajaran kontekstual, dan (6) literasi informasi dan media.
Tujuan pembelajaran umum Matematika berdasarkan Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Matematika menyatakan bahwa pembelajaran matematika pendidikan dasar dan menengah bertujuan agar para siswa:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3). Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4). Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah
5). Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
Multimedia Pembelajaran Matematika
Guru sebagai sutradara pembelajaran tentu melakukan perencanaan pembelajaran, meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian dan skenario pembelajaran.
Multimedia pembelajaran merupakan salah satu komponen yang perlu ada dalam rencana pembelajaran. Multimedia adalah “suatu sistem komputer yang terdiri dari hardware dan software yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, video, fotografi, grafik dan animasi dengan suara, teks, dan data yang dikendalikan dengan program komputer”.
Memanfaatkan multimedia pembelajaran menjadikan peserta didik menjadi aktif belajar dan guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar. Animasi yang dikemas dalam multimedia menjadikannya menarik yang akan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kelebihan multimedia pembelajaran matematika itu, diantaranya: (1) memotivasi peserta didik meningkatkan sikap positifnya; (2) efektif untuk semua jenis pembelajaran, interaktif, multimedia dapat menyajikan informasi, umpan balik materi dan evaluasi; (3) konsisten, prosedur dan langkahnya dapat dilakukan oleh semua peserta didik; (4) terkontrol, dapat dijalankan oleh berbagai tingkatan pemahaman peserta didik; (5) personal, setiap peserta didik dapat mengendalikan jalannya pembelajaran sesuai dengan tingkat pemahamannya; (6) pembelajaran menjadi lebih menarik.
Dengan demikian pembelajaran matematika menjadi lebih interaktif, menarik, dan menyenangkan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia interaktif dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di seluruh jenjang pendidikan. Ada banyak manfaat yang diberikan media digital dalam konteks pendidikan, antara lain dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, membantu peserta didik bekerja melalui konsep yang sulit, membantu mempromosikan kesadaran kritis, membantu mendorong kesetaraan, dan masih banyak lagi manfaat yang diberikan. Pemilihan multimedia pembelajaran dan pertimbangan penggunaan multimedia pembelajaran yang tepat perlu mempertimbangkan ACTION, yaitu Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, dan Novelty. Access mengandung makna media yang diperlukan tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh siswa., diizinkan untuk menggunakannya atau tidak.
Cost mengandung pengertian pembiayaan media pembelajaran yang harus diperhitungkan dengan aspek manfaatnya. Semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
Technology harus menjadi pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu menyangkut cara dan kemudahan dalam mengoperasikannya. Pertimbangan keempat adalah interactivity yaitu apakah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah.
Pertimbangan dalam pemilihan media yang selanjutnya adalah organization, yaitu tentang dukungan pimpinan sekolah dan lembaga serta tentang pengorganisasiannya.
Pertimbangan yang terakhir dalam memilih media pembelajaran adalah novelty, yaitu media terbaru yang biasanya lebih baik dan menarik bagi peserta didik.
Integrasi Teknologi Pembelajaran Matematika
Prinsip implementasi integrasi teknologi dalam pembelajaran matematika yaitu pada dasarnya adalah menghindari pemanfaatan teknologi yang berakibatkan pada kurangnya pemahaman peserta didik pada pemahaman konseptual dan kemampuan intuisi matematika (Putrawangsa & Hasanah, 2018).
Dalam penerapan teknologi terdapat lima landasan yang mendasari prinsip teknologi yang dikemukakan oleh yaitu:
Penerapan teknologi dalam pembelajaran hendaknya senantiasa mempertimbangkan karakteristik dari siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan
Penerapan teknologi hendaknya dirancang dengan tujuan meningkatkan minat serta motivasi siswa dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kemampuan pada dirinya, baik dari segi intelektual, rohani, sosial, maupun kemampuan ragawi
Penerapan teknologi dalam pembelajaran hendaknya mampu menumbuhkan kesadaran dan keyakinan siswa tentang pentingnya kegiatan berinteraksi langsung dengan manusia, lingkungan sosial-budaya dan lingkungan alam agar mampu memelihara nilai-nilai sosial dan humaniora (seni dan budaya). Bukan malah membuat siswa menjadi individualis karena pemanfaatan teknologi yang berlebih
Penerapan teknologi dalam pembelajaran hendaknya mampu menjaga pandangan siswa agar dapat mengapresiasi penerapan teknologi walaupun bersifat sederhana
Penerapan teknologi dalam pembelajaran hendaknya mampu meningkatkan kemampuan siswa agar memiliki pemikiran yang lebih kreatif dan inovatif
Keberhasilan penggunaan multimedia pembelajaran tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dengan baik. Penggunaan media yang efektif diperlukan analisis yang komprehensif dengan
memperhatikan berbagai aspek, antara lain tujuan, kondisi peserta didik, fasilitas pendukung, waktu yang tersedia, dan kemampuan guru untuk menggunakannya dengan tepat. Guru perlu mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber belajar yang ada baik yang telah dirancang (by design) maupun yang tinggal memanfaatkan saja (by utilization). Perbedaannya adalah sumber belajar by design merupakan sumber belajar yang sengaja dirancang dan dibuat untuk keperluan pembelajaran, misalnya buku pelajaran atau CD multimedia interaktif. Sedangkan sumber belajar by utilization adalah sumber belajar yang ada dan dapat diatur sedemikian rupa sehingga menjadi sumber untuk belajar, contohnya narasumber atau pasar yang menjadi tempat mencari informasi pembelajaran tertentu.
Pemanfaatan teknologi atau multimedia dalam pembelajaran memiliki tantangan tersendiri. Terlepas dari tantangan tersebut, mengintegrasikan media berteknologi digital ke dalam pembelajaran merupakan sebuah kebutuhan saat ini. Karena menyiapkan siswa untuk siap menghadapi kehidupan masa depannya harus segera dimulai dari masa belajar di sekolah. Merancang aktivitas belajar yang sesuai dengan dunia nyata kadang sulit dilakukan. Untuk itulah diperlukan media berteknologi digital untuk menghadirkan dunia nyata dan segala problematikanya di ruang kelas agar siswa terbiasa memecahkan masalah untuk menghadapi kondisi real.
Integrasi pemanfaatan teknologi pendidikan dalam bentuk media pembelajaran yang baik dilakukan pada yaitu saat siswa tidak hanya menggunakan teknologi setiap hari, tetapi memiliki akses ke berbagai alat yang sesuai dengan tugas belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa dalam membangun pemahaman yang lebih baik terhadap suatu konsep. Integrasi teknologi juga bergantung pada jenis teknologi yang tersedia dan jumlah akses yang dimiliki siswa terhadap teknologi. Syarat utama untuk mengintegrasikan teknologi yang berhasil adalah tentang kesediaan dan komitmen untuk beradaptasi dengan perubahan. Hal ini merupakan proses berkelanjutan dan tuntutan pembelajaran berkelanjutan bagi semua pihak, terutama bagi guru sebagai ujung tombak pendidikan Indonesia.(*)