Go-Pena Baner
IKLAN
IKLAN

Sunday, 08 June, 2025

Seminar Nasional PGSD FIP: Cetak Guru Inovatif di Tengah Revolusi Digital

Responsive image
Seminar nasional yang dilaksanakan daring dan luring dengan tema strategi pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.

UNG - Sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan era digital, mendorong Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) menggelar kegiatan seminar nasional, Sabtu (17/5). Seminar nasional yang dilaksanakan daring dan luring tersebut, mengangkat tema strategi pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. Ketua Jurusan PGSD Dr. Wiwy Triyanty Pulukadang, S.Pd., M.Pd., MCE., menyampaikan bahwa seminar nasional ini menjadi momentum penting, untuk memperkuat wawasan dan kapasitas pendidik khususnya mahasiswa dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital. “Perkembangan dunia digital di dunia pendidikan harus disambut, dengan kesiapan strategi pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada kebutuhan. Melalui seminar ini, diharapkan menjadi wadah untuk mendorong lahirnya ide-ide segar yang bisa diimplementasikan dalam proses pembelajaran,” ujar Wiwy. Dekan FIP melalui wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni Dr. Candra Cuga, S.Pd., M.Pd., MCE., menilai seminar yang dilaksanakan jurusan PGSD, sangat penting dalam membekali mahasiswa sebagai calon-calon guru di masa mendatang. Ia berharap seminar semacam ini, dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam menangani pentingnya inovasi pembelajaran, memberikan kesempatan untuk bertukar ide dan pengalaman, serta menumbuhkan motivasi dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang kreatif dan efektif. “Dengan mengikuti seminar ini, semoga mahasiswa PGSD semakin terpacu untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan mengajar yang sesuai dengan tuntutan pendidikan di era digital, sehingga nantinya dapat berkontribusi dengan baik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia di masa akan datang,” pungkas Candra. (**)


Share