PEMPROV - Kehadiran hiu paus di perairan Botubarani terus menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Fenomena langka ini dinilai sebagai potensi besar yang dapat mendorong sektor pariwisata di Provinsi Gorontalo.
Hal ini menjadi perhatian tersendiri Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, saat berkunjung ke Gorontalo dalam rangka menghadiri Musrenbang Regional Sulawesi dan RPJMD Provinsi Gorontalo 2025-2029 di Hotel Aston Gorontalo, Senin 19 Mei 2025.
Ditemui disela-sela perhelatan acara Musrenbang, Restuardy Daud menyampaikan kekagumannya terhadap pariwisata Gororntalo khususnya keberadaan destinasi hiupaus Botubarani. “Saya kira ini menjadi potensi yang sangat besar ke depan untuk sisi pariwisata,” ujarnya.
Restuardy menambahkan bahwa kehadiran hiu paus tidak hanya memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat Gorontalo, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga ekosistem laut dan lingkungan sekitar agar keberadaan hiu paus dan biota laut lainnya tetap lestari. “Saya berharap lingkungan yang ada di sekitar ini juga bisa terjaga dengan baik agar supaya ekosistem lingkungan, kemudian biota ini juga bisa terjaga dengan baik,” imbuhnya.
Restuardy mengapresasi kebijakan Pemerintah daerah yang dinilainya telah memulai langkah positif dengan menata kawasan Pantai Botubarani. Penataan ini diharapkan bisa menciptakan kawasan wisata yang tertib, bersih, dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata, Aryanto Husain, menyampaikan Apresiasinya atas pelaksanaan Musrenbang Regional Sulawesi dan RPJMD Provinsi Gorontalo 2025-2029. Menurutnya, cara seperti ini efektif mendongkrak kunjungan ke Gorontalo. "Para peserta dari luar daerah ini, saat berkunjung ketempat wisata akan menambah catatan jumlah pergerakan di destinasi wisata di Gorontalo," ujarnya.
Menurutnya ini terbukti para peserta Musrenbang Regional dari luar Gorontalo rata-rata menyempatkan waktu berkunjung ke destinasi hiu paus yang memang sudah terkenal diluar Gorontalo.
Aryanto menambahkan animo dan apresiasi para tamu yang datang di Gorontalo, lebih khusus Dirjen Bina Bangda terhadap destinasi hiu paus ini merupakan implikasi kebijakan Pemprov Gorontalo dan juga Kabupaten Bone Bolango selama ini. Dia merasa yakin dengan penetapan parwisata sebagai salah satu program unggulan maka destinasi wisata hiu paus dan destinasi-destinasi lainnya akan semakin berkembang dan tertata baik.
"Concern pak Gubernur, Gusnar Ismail dan ibu Wagub, Idah Syahidah yang menetapkan pariwisata sebagai program unggulan menjadi spirit baru dalam memajukan parwisata Gorontalo, dan wajib kita dukung bersama,” tutupnya.(*)