GORONTALO – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, atas capaian realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dinilai positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang digelar secara virtual dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis (8/5/2025), Tito menekankan pentingnya belanja pemerintah sebagai penggerak roda ekonomi. Menurutnya, belanja daerah memiliki peran vital dalam meningkatkan peredaran uang dan daya beli masyarakat.
“Realisasi APBD yang tinggi menunjukkan kinerja pemerintah daerah yang responsif dan efisien dalam membelanjakan anggaran,” ujar Tito.
Gusnar Ismail pun mendapat sorotan positif karena mampu menyelaraskan pembangunan daerah bersama para bupati di wilayahnya. Visi “Gorontalo Maju dan Sejahtera” dinilai mampu diterjemahkan secara nyata melalui kerja sama yang solid antar pemerintah daerah.
Berdasarkan data Kemendagri per 7 Mei 2025, Provinsi Gorontalo mencatat realisasi pendapatan sebesar 28,84 persen, menempatkannya di peringkat ketujuh nasional dalam kategori provinsi dengan capaian tertinggi.
Adapun sepuluh provinsi dengan realisasi pendapatan tertinggi adalah: Papua Tengah (39,08%), Kalimantan Barat (35,92%), Jawa Barat (32,94%), Sumatera Utara (30,65%), DIY (29,76%), Sulawesi Selatan (29,11%), Gorontalo (28,84%), Kalimantan Utara (28,76%), Kepulauan Bangka Belitung (27,64%), dan Bali (27,50%).
Sementara itu, provinsi dengan realisasi pendapatan terendah antara lain Papua Pegunungan (7,24%), Lampung (8,83%), Papua Barat Daya (9,25%), dan Bengkulu (9,85%).
Di tingkat kabupaten, Sumbawa Barat menempati posisi tertinggi dengan realisasi pendapatan 46,96 persen, disusul Tanah Laut (37,04%) dan Ciamis (36,34%). Sedangkan di tingkat kota, Denpasar memimpin dengan capaian 34,52 persen, diikuti Baubau (33,95%) dan Banjarbaru (33,80%).
Keberhasilan Gorontalo menjadi salah satu daerah dengan kinerja APBD terbaik ini memperkuat posisi kepemimpinan Gusnar Ismail yang dianggap berhasil membangun sinergi pembangunan dan mendorong percepatan ekonomi di daerah. (*)